Ilustrasi |
Smartphone memang tidak berhubungan langsung dengan suatu penyakit. Tapi The International Agency for Research on Cancer mengatakan bahwa aktivitas eletromagnetik dari ponsel bisa bersifat karsinogen bagi manusia. Dalam percobaan in-vitro di Gazi University, Turki, paparan radiasi gelombang mikro di ponsel bisa membuat sel kanker payudara empat kali tumbuh lebih cepat dan mematikan sperma tiga kali lebih cepat.
"Otak juga berisiko karena 50 menit penggunaan ponsel menyebabkan peningkatan glukosa yang signifikan di daerah otak. Kadar glukosa di otak yang tinggi berkaitan dengan alzheimer," papar Devra Davis PhD, ahli epidemiologi kanker dan presiden Environmental Health Trust.
Untuk mengurangi paparan radiasi ponsel, Davis menyarankan Anda lebih memanfaatkan fasilitas SMS atau chatting ketimbang menelepon. Jaga juga jarak antara wajah dengan layar ponsel. Selain itu lebih baik gunakan speaker pada ponsel.
2. Hand sanitizer
"Menggunakan hand sanitizer memang membuat tangan bersih. Tapi secara tidak sadar, terlalu banyak menggosok benzalkonium klorida, bahan aktif di hand sanitizer bisa mengakibatkan asma pada orang sehat karena zat itu adalah senyawa asthmogen," jelas Sonya Luder, peneliti analis senior di Enviromental Working Group.
Untuk menghindari benzalkonium klorida, carilah hand sanitizer bebas alkohol, pewarna sintetis, dan aroma. Sebab, kebanyakan pewarna dan aroma bisa memicu alergi di kulit.
3. Lip balm
Menurut Lunder, ada beberapa lip balm yang mengandung parabens yang dikenal sebagai pengacau hormon dan jika terkontaminasi dengan hidrokarbon bisa merusak sitem saraf. Selain itu, kadang ada kandungan retinol palmitat yang bisa menghasilkan senyawa berpotensi karsogenik jika terpapar cahaya.
Sebaiknya, carilah lip balm yang bebas parabens, minyak bumi, retinol palmitat, wewangian sintetis, dan tabir surya kimia. Pilih saja lip balm dengan avobenzone serta gunakan tabir surya fisik yang bisa menangkal radikal bebas dari UVA dan UVB.
4. Struk belanja
Struk belanjaan berupa kertas dengan tekstur mengkilap merupakan salah satu sumber dari Bisphenol A (BPA). Zat tersebut bisa diserap melalui kulit dan akan banyak dosis yang terserap jika Anda menyentuhnya dengan jari.
"Meski belum ada penelitian konklusif tentang efek BPA pada manusia, penelitian pada hewan telah mengaitkannya dengan risiko obesitas, diabetes, kanker, dan infertilitas mengingat BPA bisa mengganggu endokrin dan mengacaukan sistem metabolisme serta hormonal," papar karin Michael, PhD, profesor di Harvard medical School.
5. Botol air minum
Menurut Michaels, banyak orang tak sadar tetap menggunakan botol air minum plastik berulang-ulang meskipun belum tentu bahan plastik yang digunakan berbahaya karena bisa saja mengandung BPA.
"Lebih baik mulai hindari penggunaan botol plastik dan pilih botol kaca atau aluminium yang memang bisa Anda gunakan berkali-kali. Apalagi air dalam botol plastik yang terpapar sinar matahari juga berbahaya bagi tubuh," kata Michael.
6. Parfum
Beberapa bahan pembuat parfum bisa berbahaya bagi kesehatan misalnya dnegan menimbulkan alergi. Contoh lain adalah phthalates yang diketahui bisa melemahkan androgen pada pria yang berkaitan dengan infertilitas dan cacat lahir pada janin. Di mana janin tersebut sudah terpapar phthalates sejak di dalam kandungan.
Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda memilih parfum yang memang terbuat dari ekstrak bahan-bahan alam meskipun beberapa bahan kimia dalam pembuatan parfum sulit dihindari misalnya alkohol.
source
0 Response to "6 Benda Paling Beracun yang Tersembunyi di dalam Tas Wanita"
Post a Comment